Review Assassin’s Creed: Rogue

Review Assassin’s Creed: Rogue – Selingan Yang Menyenangkan

Review Assassin’s Creed: Rogue – Selingan Yang Menyenangkan

Assassin’s Creed: Rogue mungkin bukanlah game yang akan kamu nanti-nantikan di tahun ini apalagi dengan keberadaan saudaranya yaitu Assassin’s Creed: Unity yang muncul di current-gen console. Assassin’s Creed: Rogue memang sepintas terlihat sebagai sebuah selingan atau mungkin pelipur lara bagi pengguna PS3 dan Xbox 360 (dan mungkin untuk pengguna PC low-tier) yang tidak bisa bermain Assassin’s Creed: Unity, namun jangan memandang game dari grafisnya saja. Secara tampilan, mungkin Assassin’s Creed: Rogue kalah jauh dibanding Assassin’s Creed: Unity, tapi yang membuat saya cukup terkejut adalah gameplay dalam Assassin’s Creed: Rogue yang terasa cukup seru dan adiktif.

Protagonis Yang Paling Berbeda Dalam Seri Assassin’s Creed

Review Assassin's Creed Rogue - Shay Patrick Cormack Hood
Assassin’s Creed IV Dengan Kulit Baru?Dalam Assassin’s Creed: Rogue, kamu akan berperan sebagai Shay Patrick Cormack, seorang Assassin yang membelot dan akhirnya bergabung bersama Templar. Cerita Shay yang berpindah kubu ini cukup menarik untuk disimak karena selain berbeda dari pakem yang biasanya dipakaiAssassin’s Creed sebelumnya, kamu bisa melihat bahwa kubu Assassin tidak sepenuhnya merupakan kelompok yang bisa dikatakan “benar”.

Pada awalnya, Shay terlihat seperti seorang pemuda naif yang merasa bahwa dengan melakukan perintah dari atasan, maka kebajikan bisa dilaksanakan. Namun semuanya akhirnya berubah ketika apa yang diperintahkan kepadanya berbuahkan penderitaan orang banyak. Melihat kelompok Assassin yang ia rasa tidak berjalan sesuai dengan ideologi yang ia percaya, Shay akhirnya memutuskan untuk berpihak kepada kubu Templar.
Shay dalam Assassin’s Creed: Rogue terasa layaknya seorang karakter yang benar-benar berbeda karena dia akan meguak sisi gelap dari pihak Assassin. Jika kamu tertarik untuk melihat sudut pandang yang berbeda dalam dunia Assassin’s Creed, saya sarankan untuk memainkanAssassin’s Creed: Rogue.

Review Assassin's Creed Rogue - Screenshot1
Ketika kamu memainkan Assassin’s Creed: Rogue, kamu akan menyadari sebuah hal yang familier dan mungkin juga akan mengecewakan bagi mereka yang mengharapkan sesuatu yang baru. Kendali maupun elemen gameplay dalam Rogue terasa mirip sekali dengan Assassin’s Creed IV: Black Flag. Mulai dari cara bertarung menggunakan dua pistol hingga pertempuran laut akan kamu temui kembali dalam Assassin’s Creed: Rogue.
Sebenarnya, hal tersebut tidaklah sepenuhnya buruk, karena mekanisme gameplay yang ada dalamAssassin’s Creed: Rogue diambil dari Assassin’s Creed IV: Black Flag dengan sedikit tambahan di sana sini. Menurut saya, Assassin’s Creed IV: Black Flag adalah salah satu game Assassin’s Creedterbaik setelah Assassin’s Creed II. Jadi, jalan yang ditempuh para developer game ini sebenarnya tidaklah salah.
Di darat, kamu akan bermain seperti layaknya game Assassin’s Creed pada umumnya. Ada banyak misi yang bisa kamu mainkan dan ratusan side quest yang siap menghabiskan waktumu. Tidak lupa juga, ada menara (atau tempat tinggi) yang sangat khas dalam dunia Assassin’s Creed untuk kamu panjat dan kamu masih bisa melakukan synchronization di puncaknya lalu akhirnya lompat bebas untuk mendarat di tumpukan jerami.
Bicara soal memanjat, pergerakan Shay saat memanjat atau melakukan parkour sangatlah luwes. Karena Assassin’s Creed: Rogue mengambil DNA dari Assassin’s Creed IV dan III, kamu akan menemukan kendali yang cukup mudah serta desain bangunan dan lingkungan yang bisa mudah dilalui. Ini jelas sangat menambah kenikmatan melakukan gerakan akrobatis dalam aksi-aksi tertentu.
Review Assassin's Creed Rogue - Screenshot2
Perlengkapan dalam Assassin’s Creed: Rogue mendapatkan beberapa tambahan baru selain senjata lama yang sudah biasa kamu temui. Hidden blade yang legendaris masih menjadi sebuah ciri khas yang sangat mendalam untuk iterasi terbaru Assassin’s Creed untuk PS3 dan Xbox 360 ini. Yang menjadi hal baru dalam Assassin’s Creed: Rogue adalah adanya senapan angin yang bisa menembakkan panah khusus yang sangat berguna jika kamu ingin menyelesaikan misimu tanpa suara. Nantinya kamu juga akan mendapatkan pelontar granat yang sangat berguna untuk melenyapkan banyak musuh dalam sekali serang. Pokoknya, dengan hal-hal baru tersebut,gameplay dalam Assassin’s Creed: Rogue masih terasa segar dan baru sehingga kamu tidak akan merasa cepat bosan.
Kamu bisa juga memperkuat perlengkapan Shay dengan beberapa macam cara. Selain menggunakan uang untuk membeli persenjataan, kamu juga bisa berburu untuk mendapatkan bahan mentah. Dengan bahan mentah yang didapat dari hewan yang kamu buru, kamu bisa meningkatkan jumlah HP atau jumlah peluru yang bisa dibawa Shay. Dengan demikian, semakin banyak lagi kegiatan yang bisa kamu lakukan untuk mempermudah perjalanan Shay.
Oh iya, pertempuran dalam Assassin’s Creed: Rogue saya bisa katakan dibagi menjadi dua bagian. Satu adalah bagian darat sementara yang lainnya adalah pertempuran di laut. Jika kamu sudah pernah memainkan seri sebelumnya, seharusnya pertempuran di darat menjadi sesuatu yang sudah familier. Dengan mengambil button mapping yang sederhana seperti dalam Assassin’s Creed III atau IV, kamu bisa menyerang, menangkis, dan melakukan konter asal kamu memiliki timingpenekanan tombol yang tepat.

Ahoy, Mates! Kita Ketemu Lagi!

Review Assassin's Creed Rogue - Screenshot3
Pertempuran di darat mungkin bukan sesuatu yang baru dan begitu juga pertempuran di laut. Sebagai kapten dari Morrigan, Shay bisa melakukan pembajakan terhadap setiap kapal yang melintas seperti layaknya dalamAssassin’s Creed IV: Black Flag. Kamu akan diberikan beberapa pilihan senjata demi memastikan kamu bisa meraup berbagai bahan yang disimpan di kapal targetmu. Mulai dari meriam, senapan mesin, hingga minyak yang terbakar bisa kamu kerahkan demi melemahkan kapal incaranmu. Tentu saja kamu harus berpikir secara strategis untuk mendapatkan buruanmu, karena kalau tidak, justru kamu yang akan ditenggelamkan.
Mekanisme yang sudah pernah ditemui dalam Assassin’s Creed III dan IVini memang bukan sesuatu yang baru, tapi ini adalah sebuah elemengameplay yang saya rasa juga tidak rusak, malah sesuatu yang sangat seru. Setiap tembakan meriam, teriakan Shay beserta awak kapal, serta ledakan dan serpihan yang melayang di layar menambah seru pengalaman bermain Assassin’s Creed: Rogue. Seperti pepatah lama: “Jika tidak rusak, maka tidak perlu diperbaiki.”
Jika kamu merasa kapalmu terlalu lemah, kamu bisa melakukan prosesupgrade dengan menggunakan material dan uang yang sudah kamu punya. Selain menambah kekuatan tempur, kamu juga bisa mengganti penampilan kapalmu supaya lebih keren lagi.
Kamu pun nantinya akan disuguhkan dengan mode Naval Campaign di mana kamu bisa mengirim armada kapal milikmu untuk menempuh sebuah pelayaran. Dari mode tersebut, kamu bisa mendapatkan berbagai macam barang dan uang tanpa harus membajak kapal orang dengan seorang diri. Selingan yang cukup menyita waktu tapi tetap adiktif.

Terlihat Bagus? Tidak Sepenuhnya

Review Assassin's Creed Rogue - Screenshot4
Meskipun sudah di akhir masa kejayaan PS3 dan Xbox 360, nampaknya Ubisoft tidak sedang ingin membuat sebuah game yang terasa sangat pas secara visual di kedua console tersebut (saya tidak akan membahas PC karena belum rilis dan sudah pasti bagus visualnya). Frame rate dalam game ini terasa “gagap” sehingga kadang gameplay menjadi agak kurang luwes. Ya, setidaknya Assassin’s Creed: Rogue jauh lebih bebas dari bug daripada Assassin’s Creed: Unity.
Namun di luar itu semua, saya pribadi merasa Ubisoft Sofia (penggarapAssassin’s Creed: Rogue) masih terasa “malas” dalam membuat desain baru dalam game ini. Beberapa desain level seperti New York masih terasa mirip dengan apa yang saya temui dalam Assassin’s Creed III. Walaupun demikian, setting baru di kutub utara menambah atmosfer baru dalam seri terbaru Assassin’s Creed ini. Ditambah lagi, Ubisoft masih mampu memperlihatkan kualitas detail dari kapal dan karakter yang ada dengan cukup baik.
Review Assassin's Creed Rogue - Screenshot9
Review Assassin's Creed Rogue - Screenshot5

Kesimpulan

Assassin’s Creed: Rogue mungkin memang terasa seperti selingan, namun ini adalah selingan yang berkualitas. Gameplay yang adiktif serta banyak hal yang bisa kamu eksplorasi dalam game ini membuat Assassin’s Creed: Rogue menjadi sebuah game wajib punya untuk penggemar seri Assassin’s Creed. Meskipun apa yang ditawarkan game ini tidak sepenuhnya baru, saya masih menyarankan kamu semua untuk mencoba game yang tidak dirilis di console current-gen ini.
PlayStation Store Asia: Assassin’s Creed: Rogue, Rp 436.000


Previous
Next Post »